presiden dan para ajudan

presiden dan para ajudan
presiden dan ajudan (koleksi setpres-dedi anung)

Kehidupan Para Ajudan

Posted on June 1, 2008
 


Seorang ajudan, tak sekadar menjadi pembantu atau bodyguard. Ia tak hanya bertugas memastikan semua keperluan ”tuannya” terlayani dengan baik. Tapi juga bisa menjelma menjadi teman diskusi. Bagaimana para ajudan Gubernur dan Wali Kota menjalani hari-harinya?
*****

Sabtu siang itu, di pertengahan November tahun lalu, matahari sedang terik-teriknya. Di pelataran Quran Centre, Sekupang, sejumlah orang berdiri menunggu. Mereka menunggu kedatangan Gubernur Kepri Ismeth Abdullah yang berencana sidak pembangunan asrama dan gedung perpustakaan QC, itu.

Beberapa menit kemudian, sebuah sedan hitam metalik yang dinaiki orang nomor satu di Kepri itu berhenti di pelataran tersebut. Junaidi, sang ajudan keluar lalu membuka pintu dengan sikap takzim. Ia menunduk, sambil mempersilakan sang Gubernur beranjak dari tempat duduknya di jok belakang.

Ismeth lalu berjalan diiringi Mahadi Rahman, Direktur QC memantau pembangunan perpustakaan dan asrama itu. Rona wajahnya mendadak berubah merah. Ia terlihat marah, melihat pembangunan dua gedung itu yang molor.
Dipanggilnya kontraktor proyek itu. Wartawan yang melihat peristiwa itu mendekat, ingin mendengar kemarahan Ismeth. Namun, Ismeth melarang. Junaidi pun bertindak. Ia ikut melarang wartawan mendengar pembicaraan Ismeth dengan kontraktor tersebut.

Peristiwa yang sempat disaksikan Batam Pos itu, merupakan salah satu momen, bagaimana seorang ajudan bertugas. Junaidi tak sekadar membuka atau menutup pintu buat sang Gubernur, tapi juga memastikan apa yang dimaui pimpinannya itu terlaksana dengan baik.

Junaidi, sudah menjadi ajudan Ismeth sejak Gubernur Kepri itu dilantik menjadi Plt Gubernur, pertengahan 2004. Kemanapun Ismeth pergi, Junaidi selalu di sampingnya. Ismeth ke pulau terpencil, Junaidi ikut. Ismeth ke Korea Selatan pun, Junaidi mendampingi.

Tak jarang, Junaidi harus berpisah lama dengan isteri dan anaknya yang bersekolah di SD Ulil Albab. Sebagai seorang ajudan Gubernur, Junaidi banyak menetap di Tanjungpinang, sedangkan keluarganya tinggal di Tiban, Batam.
”Namun, saya menyukuri ini. Kepercayaan yang diberikan bapak (sebutan Junaidi untuk Ismeth), adalah sebuah kehormatan bagi saya,” tukas Junaidi dari ujung telepon, saat dihubungi Batam Pos, Senin (6/1) sore.

Meski sering terpisah ruang dan waktu, komunikasi Junaidi dengan keluarganya tetap hangat. Menelepon dan dan mengirim pesan pendek lewat ponsel, menjadi kegiatan rutin yang ia lakukan buat isteri dan anaknya.
Karena kadang, meski kegiatan Ismeth juga banyak di Batam, Junaidi belum tentu bisa menemui anak dan isterinya. Rumahnya pun, katanya, kadang hanya ia lewati, tanpa sempat singgah.
Padahal, rumahnya di Tiban sering dilewati oleh mobil rombongan Gubernur. Jika seperti ini, katanya, biasanya ia menghubungi isteri dan anaknya. ”Anak saya, kadang nengok mobil rombongan kami. Ya, mereka hanya bisa melihat,” tukasnya.

Kehidupan seorang ajudan yang harus siap 24 jam, katanya, sudah ia bayangkan sejak awal. Keluarganya pun sudah memaklumi dan mendukung karirnya. ”Kadang isteri protes juga, kenapa hari Minggu kok tak pulang. Tapi, mereka mengerti,” ujarnya.

Kehidupan yang hampir sama juga dijalani ajudan Wali Kota Batam Ahmad Dahlan, Ridwan Afandi. Tapi, nasib Ridwan masih lebih enak dibandingkan Junaidi. Karena Ridwan, masih bisa pulang setiap malam ke rumahnya.

Ridwan menjadi ajudan Dahlan sejak April 2006. Saat itu, ia belum menikah dan menjadi satu-satunya ajudan yang dimiliki orang nomor satu di Batam itu. Sehingga ia tak merasa harus perlu berbagi waktu dengan keluarganya.
Baru Juli 2007 lalu, ia menikah. Dan seperti mengerti, kalau Ridwan harus memiliki waktu buat keluarganya, Dahlan menambah satu lagi ajudan, yakni Ade Sofian.
”Saya koordinasi saja dengan Ade, misalnya kalau salah satu dari kami ada keperluan penting, salah satunya yang menghandle. Bapak (Dahlan,red) juga mengerti,” ujar Ridwan.

Menjadi ajudan, kata Ridwan, harus memahami acara-acara yang akan dihadiri Wali Kota. Setiap ada undangan buat Wali Kota, ia harus mengetahui susunan acaranya seperti apa, siapa saja yang bakal hadir, dan beragam informasi tentang acara itu. Jika acaranya banyak di waktu yang bersamaan, ia harus bisa memberi informasi lengkap, sehingga Wali Kota bisa memilih, akan hadir di acara apa.

”Bapak kadang tanya juga, baiknya saya hadir di acara apa. Tugas saya menyampaikan informasi, bapak nanti yang memilih yang paling urgen,” tukasnya.

Pernahkan ia dimarahi Dahlan? ”Namanya manusia pasti juga pernah berbuat salah. Tapi, bapak itu orangnya pengertian,” ujar Ridwan.

Sebagai ajudan, Ridwan juga ikut menyeleksi tamu-tamu yang hendak bertemu Dahlan. Siapa tamu itu dan apa keperluannya, ia sampaikan ke Dahlan. Kadang, saat Dahlan tak bisa menemui tamu itu karena jadwalnya yang padat, ia juga kerap diprotes sang tamu.

Jika ada yang protes seperti itu, tugas Ridwan memberi pengertian mereka. ”Bapak itu orangnya tak pernah memilah-milah tamu,” katanya.

Menjadi ajudan, juga pernah dijalani Zul Arif, mantan ajudan Wali Kota Batam Nyat Kadir tahun 2000 hingga 2002. Suatu waktu, Arif pernah dimarahi Nyat Kadir, karena terlambat datang.
Maklum saja, sebagai ajudan ia harus hadir setiap hari di rumah Wali Kota sekitar pukul tujuh pagi. ”Karena saya dari rumah naik motor, ban motor saya kempes di tengah jalan. Sehingga saya terlambat datang,” kata Zul, yang kini menjadi Kasubbag Publikasi Bagian Humas Pemko Batam.*****

Pasted from <http://ghazyan.wordpress.com/2008/06/01/kehidupan-para-ajudan/#comment-284>

4 comments:

  1. pengalaman yaang mengharukan bang, saya juga banyak pengalaman tentang Bupati gayo Lues terjun kelapangan dan melihat keadaan . tanggung jawan ajudan adalah bagaimana bisa memberi kenyamanan dan informasi yg jelas kepada Bupati atau kepala daerah. semoga forum ini tempat kita berbagi

    ReplyDelete
  2. terimakasih telah sudi berbagi di sini

    ReplyDelete
  3. Bisa kasih jalur untuk bagaimana supaya bisa kerja jadi ajudan.. Soalnya saya tertarik dengan pekerjaan seperti itu.. Mohon balasannya ke email lumantouwr@yahoo.com.. Terima kasih

    ReplyDelete
  4. Subhanallah... kangen masa lalu.. makasih bang buat bapak tilas nya 😊👍🙏

    ReplyDelete