presiden dan para ajudan

presiden dan para ajudan
presiden dan ajudan (koleksi setpres-dedi anung)

ETIKA MAKAN





Etika makan atau Table Manners adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap bersama di meja makan.

Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa yang merupakan aturan standar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi atau acara makan bersama di keluarga besar.

Setiap negara memiliki aturan meja makan yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa aturan dasar yang terdapat di setiap etika makan, yaitu :

  • Makan dengan mulut yang tertutup saat mengunyah makanan
  • Berbicara dengan volume suara yang rendah
  • Tutupi mulut saat batuk atau bersin
  • Jangan menyandarkan punggung di sandaran kursi
  • Jangan menimbulkan suara saat mengunyah makanan
  • Jangan memainkan makanan dengan peralatan makan
  • Jangan mengejek atau memberitahu seseorang bahwa dia memiliki etika makan yang buruk
  • Jangan bersendekap di meja makan
  • Selalu meminta ijin ke empunya acara saat akan meninggalkan meja makan
  • Jangan menatap mata orang lain saat dia sedang makan
  • Jangan berbicara di telepon di meja makan. Meminta ijinlah saat anda benar benar harus menjawab telepon, dan meminta maaflah saat kembali.
  • Jangan menimbulkan suara saat memakan sup
  • Letakkan garpu di sebelah kiri dan garpu disebelah kanan bersama-sama di arah jam 5 di atas piring dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke dalam. Ini menandakan bahwa anda telah selesai makan.
  • Lap yang disediakan di atas meja tidak boleh digunakan
  • Jangan menghilangkan ingus dengan lap tangan. Lap yang disiapkan untuk anda hanya untuk membersihkan mulut bila kotor
  • Jangan mengambil makanan dari piring orang lain dan jangan memintanya juga
  • Telan semua makanan yang ada di mulut sebelum minum
  • Jangan menggunakan tangan saat mengambil makanan yang tersisa di dalam mulut, gunakan tusuk gigi
  • Usahakan untuk mencicipi semua makanan yang disediakan
  • Tawarkan ke orang di sebelah anda saat anda akan menuangkan minuman ke gelas anda
  • Sisakan makanan sedikit bila anda tidak ingin atau tidak sanggup menghabiskan makanan
  • Tunggu ada aba-aba untuk mulai memakan makanan yang dihidangkan
  • Menambahkan bumbu setelah mencicipi makanan dianggap kasar dan menghina koki
  • Kecuali di restoran, jangan minta untuk menyingkirkan sisa makanan anda kecuali acara makan sudah selesai dan jangan pernah melakukan bila diundang ke acara formal.
  • Jangan lupakan satu hal yang umum, jangan lupa untuk selalu mengatakan ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ setiap kali anda meminta bantuan

Pasted from <http://duniamakanan.com/etika-makan-table-manners.html/comment-page-1#comment-405

Presiden Yudhoyono: Tata Cara Protokoler Perlu Dibenahi



PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan pentingnya melakukan penyesuaian tata cara protokoler melalui pembuatan Rancangan Undang-Undang Protokoler sehingga mampu beradaptasi terhadap perkembangan saat ini.

Hal tersebut disampaikan Presiden dalam pengantar rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (6/5) yang membahas materi-materi RUU Protokoler yang akan diajukan pemerintah.

"Pengaturan-pengaturan yang bersifat protokoler itu bisa menunjukan kepada siapapun bahwa tata cara di dalam kita melakukan berbagai kegiatan itu baik. Oleh karena itu kita tidak boleh meremehkan tentang aturan keprotokolan ini," kata Kepala Negara.

Presiden menambahkan manakala harus ada perubahan dan penyesuaian maka perubahan yang dilakukan itu harus dilakukan dengan seksama.

"Karena memang kehidupan itu dinamis, perubahan itu diniscayakan, maka marilah kita pastikan perubahan itu harus punya alasan, bukan sekedar mengubah-ubah, setelah itu harus punya konsep perubahan seperti apa dan kemudian ditata dengan baik sehingga outputnya lebih baik dibandingkan sebelum dilakukan perubahan," katanya.

Ada tiga hal yang diingatkan presiden agar diperhatikan dalam penyusunan RUU Protokoler yaitu
tetap mempertahnkan jati diri bangsa,
yang kedua tetap memperhatikan kelaziman protokoler internasional dan
tetap memperhatikan kelaziman yang berlaku sejak awal kemerdekaan Indonesia.

"Mestilah kita menjaga apa yang telah berlaku di negeri kita ini sejak presiden Soekarno sampai sekarang. Karena itu nyaris menjadi tradisi yang berlaku di negeri kita ini," kata presiden.

Presiden mengingatkan bahwa aturan yang jelas mengenai protokoler dapat menghindarkan kesimpangsiuran pengaturan berbagai acara hal hanya karena pendapat satu atau dua orang semata-mata.
(jurnalnasional.com)

pasted from: http://www.setkab.go.id/index.php/berita/2010/05/06/presiden-yudhoyono-tata-cara-protokoler-perlu-dibenahi

posted  6 MEI  2010

Ajudan Terakhir Bung Karno

 pasted from : Abd Syair, http://syair79.wordpress.com/2010/06/27/ajudan-terakhir-bung-karno/#comment-939
 Minggu, Juni 27th, 2010 6:18 pm




Sidarto Danusubroto adalah ajudan terakhir Bung Karno. Sehari setelah peringatan meninggalnya (haul) Bung Karno, 21 Juni lalu, dia menuturkan kembali pengalamannya mendampingi proklamator itu. Banyak cerita menarik yang belum terungkap.

Pandangan mata Sidarto Danusubroto menerawang ketika mulai bercerita mengenai sosok yang sangat dikaguminya itu, Soekarno. Pria 74 tahun tersebut tidak akan melupakan peristiwa yang dialami pada 10 Desember 1967.

Saat itu, Bung Karno memberinya sebuah buku berjudul Sukarno An Autobiography karya Cindy Adams. Sampul buku tersebut berwarna merah dengan foto Bung Karno yang berjas putih, berpeci, sambil tertawa lebar. Ketika memberikan buku itu, Bung Karno yang tengah berada di ujung kejatuhannya menyampaikan wejangan kepada Sidarto.

Bung Karno menyatakan bahwa dirinya bisa dikucilkan, dijauhkan dari keluarga, bahkan ditahan dan lama-lama akan mati sendiri. ’’Tapi, catat ya To, (Sidarto, Red), jiwa, ide, ideologi, semangat, tak dapat dibunuh,’’ ungkap Sidarto menirukan ucapan Bung Karno saat ditemui di kediamannya, Jalan Kemang Utara, Jakarta Selatan, Rabu (22/6).

Bung Karno mengutip kalimat yang diucapkannya itu dari filsuf Jerman, Freili Grath, yang dalam bahasa aslinya berbunyi, ’’Man totet den Geist Nicht.’’ Sidarto sempat tertegun mendengarnya. Secara spontan, dia lantas meminta Bung Karno untuk menuliskan ucapannya tersebut di halaman depan buku yang baru diterimanya.

’’Waktu beliau bicara begitu, saya bilang, Pak (Soekarno, Red) tolong ditulis sekalian di situ. Maka, jadilah tulisan ini,’’ ujar Sidarto sambil menunjukkan buku ’’bersejarah’’ yang masih terawat baik itu.

Dengan nada bercanda, Sidarto menyatakan, coretan tangan Bung Karno itulah yang dijadikan salah satu materi kampanyenya saat pemilu legislatif lalu. Dia mencetak tulisan tersebut di panel baliho kampanyenya. Hebatnya, model kampanye itu manjur. Sidarto terpilih kembali jadi anggota DPR dari PDIP untuk periode ketiga sejak 1999.

Alumnus Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta 1962 tersebut kembali terpilih dalam Pemilu 2009 dari dapil Jawa Barat VIII yang meliputi Kabupaten dan Kota Cirebon serta Kabupaten Indramayu. Meski sudah cukup umur, Sidarto masih terlihat bugar dan energik.

Dia memang berkesempatan dekat dengan Bung Karno. Sebab, sejak 6 Februari 1967, Sidarto yang kala itu berpangkat adjun komisaris besar polisi (AKBP) ditugasi menjadi ajudan Bung Karno. Dia menggantikan Kombespol Sumirat yang ditahan pasca-Supersemar. Surat keputusan pengangkatan Sidarto ditandatangani Bung Karno pada 22 Februari 1967.

Baru tiga bulan Sidarto menjalankan tugas, situasi politik nasional yang tengah memanas mencapai klimaksnya. Pada 12 Maret 1967, keluar TAP MPRS XXXIII/MPRS/1967 yang melucuti kekuasaan eksekutif Bung Karno. Melalui TAP itu juga Soeharto diangkat jadi pejabat presiden.

Meski Soekarno sudah tidak mempunyai kekuasaan, Sidarto tetap tidak ditarik dari posisinya sebagai ajudan. Sewaktu menghadap pimpinan Polri, dia diperintah agar terus mendampingi Bung Karno. ’’Pemerintah memandang Bung Karno perlu didampingi ajudan. Jadi, saya melayani presiden yang ditahan,’’ tuturnya.

Tapi, untuk sementara, Soekarno yang diposisikan sebagai ’’presiden nonaktif’’ masih diperbolehkan tinggal di Istana Merdeka. Sampai suatu hari, sekitar Mei 1967, Bung Karno yang didampingi Sidarto yang baru saja pulang dari jalan-jalan keliling Jakarta dicegat dan dilarang masuk istana. ’’Saya ingat, beliau habis nyate (makan sate, Red) sama saya di pinggir Pantai Cilincing,’’ cerita Sidarto.

Karena tidak diperbolehkan masuk istana, Bung Karno langsung menuju kediaman Wisma Yaso (sekarang menjadi Museum Satria Mandala, Red) di Jalan Gatot Subroto. Karena mendadak, presiden pertama republik itu tidak sempat berkemas. ’’Barang-barang pribadi beliau sama sekali tidak bisa dibawa,’’ ungkap mantan Kapolda Sumbagsel (1986-1988) tersebut.

Terusir dari istana juga berarti kehilangan fasilitas protokoler, termasuk sekretaris presiden. Karena itu, Sidarto kemudian mendapat tugas tambahan baru, yakni jadi ’’sekretaris’’ Bung Karno. ’’Jadi, saya sempat jadi ajudan sekaligus sekretaris dadakan Bung Karno. Hasil ketikan saya ya kurang proporsional seperti ini,’’ katanya sambil menunjukkan sejumlah copy surat yang masih disimpan dengan rapi.

Sejak meninggalkan istana, sebagian besar surat Bung Karno malah ditandatangani Sidarto. Misalnya, surat yang ditujukan pada Pangdam VI Siliwangi Letkol Abas tertanggal 27 September 1967. Surat tersebut menginformasikan daftar nama para pekerja untuk penyelesaian rumah di Batu Tulis, Bogor.

Mengapa Bung Karno tidak menandatangani sendiri surat itu? ’’Ini kan soal teknis dan rutin dari presiden ke bawahan (Pangdam). Jadi, mungkin cukup ajudan saja yang menandatangani,’’ jelas pria kelahiran Pandeglang, 11 Juni 1936, itu.

Menurut Sidarto, tak lama setelah meninggalkan Istana Merdeka, Bung Karno tak ubahnya tahanan kota. Untuk mobilitas Jakarta-Bogor saja, Bung Karno harus mendapat izin tertulis dari Pangdam VI Siliwangi dan Pangdam V Djayakarta. Nah, tugas mengurus perizinan itu dibebankan ke pundak Sidarto.

’Jadi, tugas saya, bolak-balik mengurus exit permit dan entry permit. Jakarta-Bogor sudah kayak ke luar negeri saja,’’ ujar bapak lima anak itu sambil geleng-geleng kepala.

Pada penghujung Desember 1967, Bung Karno mulai berstatus tahanan rumah. Dia tak boleh lagi meninggalkan Wisma Yaso. Bahkan, keluarga dan kerabat sulit menemui Bung Karno. Untuk membesuk Bung Karno, mereka harus mendapat izin lebih dulu dari otoritas yang berwenang.

Dalam periode susah seperti itu, Sidarto kembali mendapat pengalaman yang tak terlupakan. ’’Saya disuruh ke sana-kemari mencari duit. Sebab, Bung Karno tidak pegang duit,’’ katanya.

Menurut dia, Bung Karno memang seorang negarawan yang genius. Namun, soal keuangan pribadi, dia tak begitu memperhatikan. Karena itu, saat jadi tahanan rumah, Bung Karno sering kehabisan uang pegangan maupun uang untuk biaya hidup sehari-hari.

’’Sewaktu disuruh mencari duit itulah, saya sempat bingung dari mana bisa memperolehnya. Sebab, orang-orang dekat Bung Karno sewaktu saya dekati malah lari semua. Mereka takut. Hanya satu-dua orang yang masih setia,’’ ujar Sidarto yang kini duduk di Komisi I DPR tersebut.

Suatu ketika, Bung Karno meminta Sidarto menemui Tukimin, mantan pejabat rumah tangga Istana Merdeka. Tanpa kesulitan berarti, Sidarto berhasil mendapatkan USD 10 ribu dari Tukimin.

Kesulitan justru terjadi saat hendak membawa uang itu ke Wisma Yaso. Sidarto takut digeledah penjaga, kemudian uangnya disita. Tak kehilangan akal, dia lalu memasukkan uang tersebut ke kaleng biskuit. Dia lantas menemui Megawati dan meminta putri Bung Karno itu membawakannya untuk Bung Karno. ’’Mbak Mega yang bawa masuk. Mbak Mega kan bisa beralasan mengunjungi ayahandanya,’’ kenang Sidarto.

Pada 23 Maret 1968, turun surat resmi dari Markas Besar Angkatan Kepolisian (saat ini Mabes Polri, Red) yang berisi penarikan Sidarto dari posisinya selaku ajudan Bung Karno. ’’Saat kondisi kesehatan Bung Karno semakin lemah, fungsi ajudan semakin tidak diperlukan. Yang lebih dibutuhkan adalah dokter dan perawat. Saya lalu diminta Panglima Angkatan Kepolisian (saat ini disebut Kapolri, Red) Soetjipto Joedodihardjo untuk ditarik,’’ jelasnya.

Meski dalam surat penarikan Sidarto masih disampaikan kemungkinan dikirimkan penggantinya, faktanya, ajudan baru itu tak pernah ada. Jadi, Sidarto tercatat sebagai ajudan terakhir Bung Karno.(ari)

Sutarman dan Kisah Gus Dur 'Mundur'

Rabu, 24/11/2010 21:36 WIB

E Mei Amelia R - detikNews


Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman punya cerita tersendiri mengenai almarhum mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Mantan ajudan Gus Dur ini punya banyak cerita menarik saat mengawal tokoh pluralisme tersebut.

Sutarman mengaku bisa membuat tokoh pluralisme itu mundur. Maksudnya?

"Yang bisa mengendalikan Gus Dur itu hanya ajudannya. Pak Amien Rais menyuruh mundur, nggak bisa dia. Kalau kata ajudan, 'Gus di depan ada lubang,' mundur. Mundur dia," kata Sutarman disambut gelak tawa wartawan di ruang kerjanya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (24/11/2010).

Ya, cerita 'mundur' ini bukan maksud menyuruh Gus Dur mundur dari kepemimpinannya, melainkan mundur dari langkah kakinya.

"Saya banyak cerita itu sama beliau itu," katanya.

Mantan Kapolda Jawa Barat ini juga mengagumi pribadi Gus Dur. "Daya ingatnya kuat. Kemudian visi ke depannya juga kuat," kata lulusan Akpol tahun 1981 ini.

Kekagumannya soal Gus Dur lainnya yakni kepemimpinan. Pria yang hobi trademill ini mengacungi jempol atas pengaruh Gus Dur yang kuat terhadap masyarakat Jawa Timur.

"Hebat, saya termasuk pengagum beliau. Dengan konsistensi dan bagaimana dia membawa rakyat kecil ini untuk memajukan daerah, bahkan dianggap sebagai wali. 70 persen kalau digerak Gus Dur, Jawa Timur itu mendukung," ungkapnya.

Kuatnya pengaruh Gus Dur di Jatim inilah yang akhirnya mendapatkan dukungan sebagai presiden. Menurut mantan Kapolres Jakarta Barat, kalau ingin menjadi presiden, harus bisa menguasai daerah Jawa.

"Makanya kalau mau jadi presiden itu kuasai Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jawa timur itu pemilihnya 38 juta, Jawa Barat juga sekitar itu. Itu sudah menguasai 70 juta dari penduduk, itu kuncinya," tutupnya.

Pasted from <http://www.detiknews.com/read/2010/11/24/213602/1501764/608/sutarman-dan-kisah-gus-dur--mundur->

Tewasnya Ajudan Susno Murni Kecelakaan

Sabtu, 16 Oktober 2010 | 22:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Markas Besar Polri menyatakan, mantan ajudan Komisaris Jenderal Susno Duadji, Ipda Anjar Saputro (35), tewas akibat kecelakaan murni. Anjar mengalami kecelakaan lalu lintas di daerah Parung Bogor, pada Kamis (14/10/2010) lalu.

"Berdasarkan informasi yang disampaikan Kapolda Jawa Barat, dengan meminta keterangan dari Kapolres Bogor, kecelakaan yang dialami Ipda Anjar merupakan kecelakaan murni," ungkap Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Iskandar Hasan lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Sabtu (16/10/2010).

Iskandar memaparkan, kecelakaan yang menimpa Ipda Anjar terjadi pada hari Kamis (14/10/2010) pukul 16.45 WIB. 
Lokasi kecelakaan sendiri berada di Jalan Raya Salabenda, Kampung Salabenda Pintu Air, RT 03 RW 05, Dusun Parakanjaya, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.
Berdasarkan keterangan Iskandar, Ipda Anjar yang mengendarai kendaraan roda dua dari arah Salabenda menuju ATS. Saat hendak mendahului angkutan umum, Anjar hilang keseimbangan.

"Dia terjatuh ke lajur kanan, helmnya terlepas. Berbarengan dari arah berlawanan ada kendaraan roda empat jenis Mitsubishi L300 dan melindas Ipda Anjar," terang Iskandar.

Ipda Anjar diketahui meninggal di lokasi kejadian, jenazahnya dibawa ke Rumah Sakit PMI Bogor. Sementara pengendara roda empat berinisial I (45), asal Tanah Sereal, Kota Bogor, diperiksa di Polres Bogor.

Jenazah Ipda Anjar sudah dimakamkan pada hari Jumat (15/10/2010) di Taman Makam Pahlawan di Bogor. 

Anjar adalah ajudan Susno Duadji sejak masih menjabat sebagai Kepala Polisi Daerah Jawa Barat hingga menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.

Menurut pengacara Susno, Ari Yusuf Amir, Anjar telah berkali-kali diperiksa tim independen Polri sebagai saksi terkait kasus yang menjerat Susno Duadji. "Dia disuruh macam-macam saat diperiksa, tapi enggak mau. Beliau konsisten, enggak ada takutnya," kata Ari.


 BERITA SELANJUTNYA

 Berita duka itu mengejutkan Komjen Pol Susno Duadji dan keluarganya. Ipda Anjar Saputro, seorang polisi yang merupakan mantan ajudan Susno Djuadji, tewas dalam sebuah kecelakaan di Bogor. Kabar ini membuat Susno shock. Selama menjadi Kapolda Jabar dan Kabareskrim, Susno selalu didampingi polisi itu.

Pengacara Susno, Ari Yusuf Amir, saat dihubungi detikcom membenarkan kecelakaan yang menimpa Anjar. Pihak keluarga Susno dan juga tim pembela Susno juga turut hadir dalam pemakaman Anjar siang tadi.

Saat mendengar berita meninggalnya Anjar, kata Ari, Susno terlihat sangat shock. "Pak Anjar sudah menjadi ajudan bapak sejak di Polda Jabar sampai Kabareskrim," kata Ari.

Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat

Indonesia - Inggris
Kata  Diterjemahkan ke:

ajudan    :    adjutant
ajudan    :    chief petty officer

Indonesia - Inggris

A.G.          :   [Adjutant General] Ajudan Jenderal
ADC         :   [aide-de-camp] ajudan; pembantu
adjutant   :   n. ajudan (tentara)
aide          :  n. ajudan; pembantu
ajidan       :      ajudan

Berawal pada periode perang kemerdekaan yang berlangsung antara tahun 1945 dan 1949, nama Ajudan Jenderal secara formal belum dikenal di lingkungan Angkatan Perang Republik Indonesia. Namun, dalam kurun waktu tersebut, fungsi Ajudan Jenderal telah dilaksanakan melalui berbagai kegiatan serta wadah organisasi meskipun sangat sederhana, tidak terpadu, dan belum terpusat. fungsi Ajudan Jenderal yang relatif lengkap, baru dikenal setelah terbentuknya Staf "A" sesuai dengan penetapan Menteri Pertahanan RI No: 126/MP/1949, tanggal 10 Desember 1949.
Melihat ruang lingkup tugasnya, Staf "A" inilah yang merupakan cikal bakal Ajudan Jenderal.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), mengeluarkan surat penetapan No : TAP 300/ KSAD/PNT/50, tanggal 28 Desember 1950 tentang penetapan status quo kepangkatan militer Angkatan Darat dan pemberian nomor register pusat atau NRP, bagi anggota TNI AD. Pada tanggal 28 Desember 1950, penyelenggaraan fungsi teknis militer Ajudan Jenderal dianggap sangat penting. Akhirnya, tanggal tersebut setelah melalui diskusi, dipilih dan ditetapkan sebagai hari jadi Ajudan Jenderal.

Dari tahun 1950 sampai tahun 1985, lembaga Ajudan Jenderal telah mengalami perubahan-perubahan dan perkembangan. Perubahan nama dan pemisahan pun sempat terjadi :
Tahun 1950 bernama Direktorat Ajudan Jenderal (Ditaj).
Tahun 1971 menjadi dua lembaga yaitu Induk Administrasi AD (Inminad) & Pusat Ajudan Jenderal (Pusaj).
Tahun 1978 berubah lagi menjadi Jawatan Administrasi dan Personil TNI AD (Janminpersad)
Tahun 1985, kembali menjadi Direktorat Ajudan Jenderal (Ditajen) sampai sekarang.

Markas Besar Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat (Ditajenad) sekarang beralamat di Jalan Vijaya Kusuma No. 1 Bandung, Jawa Barat.

Kehidupan Para Ajudan

Posted on June 1, 2008
 


Seorang ajudan, tak sekadar menjadi pembantu atau bodyguard. Ia tak hanya bertugas memastikan semua keperluan ”tuannya” terlayani dengan baik. Tapi juga bisa menjelma menjadi teman diskusi. Bagaimana para ajudan Gubernur dan Wali Kota menjalani hari-harinya?
*****

Sabtu siang itu, di pertengahan November tahun lalu, matahari sedang terik-teriknya. Di pelataran Quran Centre, Sekupang, sejumlah orang berdiri menunggu. Mereka menunggu kedatangan Gubernur Kepri Ismeth Abdullah yang berencana sidak pembangunan asrama dan gedung perpustakaan QC, itu.

Beberapa menit kemudian, sebuah sedan hitam metalik yang dinaiki orang nomor satu di Kepri itu berhenti di pelataran tersebut. Junaidi, sang ajudan keluar lalu membuka pintu dengan sikap takzim. Ia menunduk, sambil mempersilakan sang Gubernur beranjak dari tempat duduknya di jok belakang.

Ismeth lalu berjalan diiringi Mahadi Rahman, Direktur QC memantau pembangunan perpustakaan dan asrama itu. Rona wajahnya mendadak berubah merah. Ia terlihat marah, melihat pembangunan dua gedung itu yang molor.
Dipanggilnya kontraktor proyek itu. Wartawan yang melihat peristiwa itu mendekat, ingin mendengar kemarahan Ismeth. Namun, Ismeth melarang. Junaidi pun bertindak. Ia ikut melarang wartawan mendengar pembicaraan Ismeth dengan kontraktor tersebut.

Peristiwa yang sempat disaksikan Batam Pos itu, merupakan salah satu momen, bagaimana seorang ajudan bertugas. Junaidi tak sekadar membuka atau menutup pintu buat sang Gubernur, tapi juga memastikan apa yang dimaui pimpinannya itu terlaksana dengan baik.

Junaidi, sudah menjadi ajudan Ismeth sejak Gubernur Kepri itu dilantik menjadi Plt Gubernur, pertengahan 2004. Kemanapun Ismeth pergi, Junaidi selalu di sampingnya. Ismeth ke pulau terpencil, Junaidi ikut. Ismeth ke Korea Selatan pun, Junaidi mendampingi.

Tak jarang, Junaidi harus berpisah lama dengan isteri dan anaknya yang bersekolah di SD Ulil Albab. Sebagai seorang ajudan Gubernur, Junaidi banyak menetap di Tanjungpinang, sedangkan keluarganya tinggal di Tiban, Batam.
”Namun, saya menyukuri ini. Kepercayaan yang diberikan bapak (sebutan Junaidi untuk Ismeth), adalah sebuah kehormatan bagi saya,” tukas Junaidi dari ujung telepon, saat dihubungi Batam Pos, Senin (6/1) sore.

Meski sering terpisah ruang dan waktu, komunikasi Junaidi dengan keluarganya tetap hangat. Menelepon dan dan mengirim pesan pendek lewat ponsel, menjadi kegiatan rutin yang ia lakukan buat isteri dan anaknya.
Karena kadang, meski kegiatan Ismeth juga banyak di Batam, Junaidi belum tentu bisa menemui anak dan isterinya. Rumahnya pun, katanya, kadang hanya ia lewati, tanpa sempat singgah.
Padahal, rumahnya di Tiban sering dilewati oleh mobil rombongan Gubernur. Jika seperti ini, katanya, biasanya ia menghubungi isteri dan anaknya. ”Anak saya, kadang nengok mobil rombongan kami. Ya, mereka hanya bisa melihat,” tukasnya.

Kehidupan seorang ajudan yang harus siap 24 jam, katanya, sudah ia bayangkan sejak awal. Keluarganya pun sudah memaklumi dan mendukung karirnya. ”Kadang isteri protes juga, kenapa hari Minggu kok tak pulang. Tapi, mereka mengerti,” ujarnya.

Kehidupan yang hampir sama juga dijalani ajudan Wali Kota Batam Ahmad Dahlan, Ridwan Afandi. Tapi, nasib Ridwan masih lebih enak dibandingkan Junaidi. Karena Ridwan, masih bisa pulang setiap malam ke rumahnya.

Ridwan menjadi ajudan Dahlan sejak April 2006. Saat itu, ia belum menikah dan menjadi satu-satunya ajudan yang dimiliki orang nomor satu di Batam itu. Sehingga ia tak merasa harus perlu berbagi waktu dengan keluarganya.
Baru Juli 2007 lalu, ia menikah. Dan seperti mengerti, kalau Ridwan harus memiliki waktu buat keluarganya, Dahlan menambah satu lagi ajudan, yakni Ade Sofian.
”Saya koordinasi saja dengan Ade, misalnya kalau salah satu dari kami ada keperluan penting, salah satunya yang menghandle. Bapak (Dahlan,red) juga mengerti,” ujar Ridwan.

Menjadi ajudan, kata Ridwan, harus memahami acara-acara yang akan dihadiri Wali Kota. Setiap ada undangan buat Wali Kota, ia harus mengetahui susunan acaranya seperti apa, siapa saja yang bakal hadir, dan beragam informasi tentang acara itu. Jika acaranya banyak di waktu yang bersamaan, ia harus bisa memberi informasi lengkap, sehingga Wali Kota bisa memilih, akan hadir di acara apa.

”Bapak kadang tanya juga, baiknya saya hadir di acara apa. Tugas saya menyampaikan informasi, bapak nanti yang memilih yang paling urgen,” tukasnya.

Pernahkan ia dimarahi Dahlan? ”Namanya manusia pasti juga pernah berbuat salah. Tapi, bapak itu orangnya pengertian,” ujar Ridwan.

Sebagai ajudan, Ridwan juga ikut menyeleksi tamu-tamu yang hendak bertemu Dahlan. Siapa tamu itu dan apa keperluannya, ia sampaikan ke Dahlan. Kadang, saat Dahlan tak bisa menemui tamu itu karena jadwalnya yang padat, ia juga kerap diprotes sang tamu.

Jika ada yang protes seperti itu, tugas Ridwan memberi pengertian mereka. ”Bapak itu orangnya tak pernah memilah-milah tamu,” katanya.

Menjadi ajudan, juga pernah dijalani Zul Arif, mantan ajudan Wali Kota Batam Nyat Kadir tahun 2000 hingga 2002. Suatu waktu, Arif pernah dimarahi Nyat Kadir, karena terlambat datang.
Maklum saja, sebagai ajudan ia harus hadir setiap hari di rumah Wali Kota sekitar pukul tujuh pagi. ”Karena saya dari rumah naik motor, ban motor saya kempes di tengah jalan. Sehingga saya terlambat datang,” kata Zul, yang kini menjadi Kasubbag Publikasi Bagian Humas Pemko Batam.*****

Pasted from <http://ghazyan.wordpress.com/2008/06/01/kehidupan-para-ajudan/#comment-284>

Lulusan STPDN Tak Pantas Jadi Ajudan atau Wakil Bupati

GATRA; Kupang, 30 September 2003 14:48



Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Hari Sabarno, telah mengeluarkan surat edaran yang menyatakan bahwa Lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) tak pantas menjadi ajudan bupati atau wakil bupati.

"Surat edaran pak Mendagri itu sudah kami terima. Saya kira perlu diperhatikan secara serius oleh para bupati dan wakil bupati," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Th Hermanus, kepada wartawan di Kupang, Selasa.

Dia mengatakan, Mendagri menghendaki lulusan STPDN diberdayakan sebaik-baiknya oleh pemerintah daerah karena para praja itu telah dibekali pengetahuan tentang pemerintahan disertai ilmu kepemimpinan.

Hermanus, juga kurang setuju dengan penempatan sejumlah lulusan STPDN sebagai staf pelayan tamu di ruangan pimpinan.

Apalagi, katanya, lulusan STPDN itu dijadikan ajudan bupati dan wakil bupati. Mestinya, ajudan cukup dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di golongan II, bukan lulusan STPDN.

"Masa wakil bupati pakai ajudan lulusan STPDN, saya kira perlu dikaji lagi karena sudah ada surat edaran Mendagri tentang masalah ini," kata Hermanus menanggapi contoh kasus pemberdayaan lulusan STPDN yang tidak sesuai kualitas sumber daya manusia (SDM).

Dia juga mengatakan, awalnya lulusan STPDN merupakan PNS Depdagri atau pegawai praja, namun karena sudah ada penerapan otonomi daerah, lulusan STPDN diserahkan kepada pemerintah daerah untuk diberdayakan.

Hampir semua lulusan STPDN dikembalikan ke daerah asalnya masing-masing, sesuai tuntutan kebutuhan pemerintah daerah.

"Memang diawal tugas sebagai PNS tentunya para lulusan STPDN itu tidak langsung menempati jabatan pimpinan meskipun telah dibekali ilmu pemerintahan dan kepemimpinan, ada masa orientasi sebagai staf di dinas/kantor/badan terkait maksimal satu tahun," ujarnya.

Dia mengaku, pemerintah Provinsi NTT masih membutuhkan lulusan STPDN untuk membangun NTT menuju pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

Jatah pegawai negeri lulusan STPDN yang diterima pemerintah Provinsi NTT setiap tahun, katanya, selalu ditempatkan dalam bidang tugas secara proporsional dengan harapan mencapai profesionalisme kerja.

"Kalau di daerah kabupaten tertentu ada pejabat yang sudah terlanjur menggunakan ajudan dari lulusan STPDN, saya kira masih bisa ditolerir jika hanya satu tahun, sebab karir mereka juga perlu diperhatikan," ujarnya. [Tma, Ant]


Pasted from <http://www.gatra.com/2003-09-30/artikel.php?id=31414>

Urutan protokoler Amerika Serikat Januari 2009

Urutan protokoler Amerika Serikat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Urutan protokoler Amerika Serikat adalah sebuah hierarki nominal dan simbolis mengenai posisi-posisi penting dalam pemerintahAmerika Serikat
Urutan ini disusun oleh kantor Presiden Amerika Serikat dan dapat diubah oleh Presiden, meskipun pada praktiknya urutan ini cukup mapan dan jarang sekali diubah-ubah. 
Urutan ini tidak mempunyai ikatan hukum (misalnya, ia tidak mencerminkan urutan suksesi presiden Amerika Serikat), dan sebaliknya digunakan untuk menetapkan protokol upacara.  
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat bertanggung jawab dalam memberlakukan masalah-masalah protokoler dalam dunia diplomatik AS.
  


Rincian pada Januari 2009

  1. Presiden Amerika Serikat (Barack Obama) dan Ibu Negara (Michelle Obama) (bila hadir)
  2. Wakil Presiden Amerika Serikat dan Presiden Senat (Joe Biden) dan Jill Biden) (bila hadir)
  3. Gubernur (bila berada di negara bagiannya)
  4. Walikota (bila berada di kotanya)
  5. Ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat (Nancy Pelosi)
  6. Ketua Mahkamah Agung Amerika Serikat (John Roberts)
  7. Para mantan Presiden Amerika Serikat (menurut masa jabatannya):
  1. Jimmy Carter (19771981) dan Rosalynn Carter (bila hadir)
  2. George H. W. Bush (19891993) dan Barbara Bush (bila hadir)
  3. Bill Clinton (19932001) dan Hillary Rodham Clinton (bila hadir)
  4. George W. Bush (20012009) dan Laura Bush (bila hadir)
  5. Duta besar AS (sementara berada dalam jabatannya)
  6. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Hillary Rodham Clinton)
  7. Para Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh dari negara-negara asing (menurut masa jabatannya)
  8. Para janda mantan Presiden Amerika Serikat (menurut masa jabatan pasangan mereka):
  1. Betty Ford (19741977)
  2. Nancy Reagan (19811989)
  3. Para menteri dari negara-negara asing
  4. Hakim Anggota Mahkamah Agung Amerika Serikat (imengikuti urutan pengangkatan):
  1. John Paul Stevens (19 Desember 1975)
  2. Antonin Scalia (26 September 1986)
  3. Anthony Kennedy (18 Februari 1988)
  4. David Souter (9 Oktober 1990)
  5. Clarence Thomas (18 Oktober 1991)
  6. Ruth Bader Ginsburg (10 Agustus 1993)
  7. Stephen Breyer (3 Agustus 1994)
  8. Samuel Alito (3 Januari1 2006)
  9. Pensiunan Ketua Mahkamah Agung (saat ini semua telah meninggal dunia)
  10. Pensiunan Hakim Anggota dari Mahkamah Agung
  1. Sandra Day O'Connor
  2. Para anggota Kabinet Amerika Serikat (menurut urutan pembentukan departemen mereka, perhatikan bahwa Menteri Luar Negeri AS sudah muncul di atas, pada no. 9, juga, tanggal pembentukan untuk Menteri Peperangan digunakan sebagai tanggal untuk tempatMenteri Pertahanan dalam urutan protokoler):
  1. Menteri Keuangan (Timothy Geithner)
  2. Menteri Pertahanan (Robert Gates)
  3. Jaksa Agung (Eric Holder)
  4. Menteri Dalam Negeri (Ken Salazar)
  5. Menteri Pertanian (Tom Vilsack)
  6. Menteri Perdagangan
  7. Menteri Tenaga Kerja (Hilda Solis)
  8. Menteri Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan
  9. Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan (Shaun Donovan)
  10. Menteri Transportasi (Ray LaHood)
  11. Menteri Energi (Steven Chu)
  12. Menteri Pendidikan (Arne Duncan)
  13. Menteri Urusan Veteran (Eric Shinseki)
  14. Menteri Keamanan Dalam Negeri (Janet Napolitano)
  15. Kepala Staf Gedung Putih (Rahm Emanuel)
  16. Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran (Peter Orszag)
  17. Direktur Kebijakan Pengendalian Obat Terlarang Nasional
  18. Wakil Perdagangan Amerika Serikat (Ron Kirk)
  19. Direktur Intelijen Nasional (Dennis Blair)
  20. Perwakilan Tetap AS di PBB (Susan Rice)
  21. Presiden Pro Tempore Senat Amerika Serikat (Robert Byrd)
  22. Senator Amerika Serikat lainnya (menurut Senioritas; perhatikan bahwa Robert Byrd, Senator paling senior saat ini, sudah muncul pada #23 di atas)
  1. Ted Kennedy (6 November 1962)
  2. Daniel Inouye (3 Januari 1963)
  3. Patrick Leahy (3 Januari 1975)
  4. Richard Lugar (4 Januari 1977)
  5. Orrin Hatch (4 Januari 1977)
  6. Max Baucus (15 November 1978)
  7. Thad Cochran (27 Desember 1978)
  8. Carl Levin (3 Januari 1979)
  9. Christopher Dodd (3 Januari 1981)
  10. Chuck Grassley (3 Januari 1981)
  11. Arlen Specter (3 Januari 1981)
  12. Jeff Bingaman (3 Januari, 1983)
  13. John Kerry (2 Januari 1985)
  14. Tom Harkin (3 Januari 1985)
  15. Mitch McConnell (3 Januari 1985)
  16. Jay Rockefeller (15 Januari 1985)
  17. Barbara Mikulski (3 Januari 1987)
  18. Richard Shelby (3 Januari 1987)
  19. John McCain (3 Januari 1987)
  20. Harry Reid (3 Januari 1987)
  21. Kit Bond (3 Januari 1987)
  22. Kent Conrad (3 Januari 1987)
  23. Herb Kohl (3 Januari 1989)
  24. Joe Lieberman (3 Januari 1989)
  25. Daniel Akaka (16 Mei 1990)
  26. Dianne Feinstein (10 November 1992)
  27. Byron Dorgan (15 Desember 1992)
  28. Barbara Boxer (3 Januari 1993)
  29. Judd Gregg (3 Januari 1993)
  30. Russ Feingold (3 Januari 1993)
  31. Patty Murray (3 Januari 1993)
  32. Bob Bennett (3 Januari 1993)
  33. Kay Bailey Hutchison (14 Juni 1993)
  34. Jim Inhofe (17 November 1994)
  35. Olympia Snowe (3 Januari 1995)
  36. Jon Kyl (3 Januari 1995)
  37. Ron Wyden (6 Februari 1996)
  38. Sam Brownback (7 November 1996)
  39. Pat Roberts (7 Januari 1997)
  40. Dick Durbin (7 Januari 1997)
  41. Tim Johnson (7 Januari 1997)
  42. Jack Reed [7 Januari 1997)
  43. Mary Landrieu (7 Januari 1997)
  44. Jeff Sessions (7 Januari 1997)
  45. Susan Collins (7 Januari 1997)
  46. Mike Enzi (7 Januari 1997)
  47. Chuck Schumer (3 Januari 1999)
  48. Jim Bunning (3 Januari 1999)
  49. Mike Crapo (3 Januari 1999)
  50. Blanche Lincoln (3 Januari 1999)
  51. George Voinovich (3 Januari 1999)
  52. Evan Bayh (3 Januari 1999)
  53. Bill Nelson (3 Januari 2001)
  54. Thomas Carper (3 Januari 2001)
  55. Debbie Stabenow (3 Januari 2001)
  56. John Ensign (3 Januari 2001)
  57. Maria Cantwell (3 Januari 2001)
  58. Ben Nelson (3 Januari 2001)
  59. Lisa Murkowski (20 Desember 2002)
  60. Frank Lautenberg (3 Januari 2003)
  61. Saxby Chambliss (3 Januari 2003)
  62. Lindsey Graham (3 Januari 2003)
  63. Lamar Alexander (3 Januari 2003)
  64. John Cornyn (3 Januari 2003)
  65. Mark Pryor (3 Januari 2003)
  66. Richard Burr (3 Januari 2005)
  67. Jim DeMint (3 Januari 2005)
  68. Tom Coburn (3 Januari 2005)
  69. John Thune (3 Januari 2005)
  70. Johnny Isakson (3 Januari 2005)
  71. David Vitter (3 Januari 2005)
  72. Mel Martinez (3 Januari 2005)
  73. Bob Menendez (18 Januari 2006)
  74. Ben Cardin (3 Januari 2007)
  75. Bernie Sanders (3 Januari 2007)
  76. Sherrod Brown (3 Januari 2007)
  77. Jim Webb (3 Januari 2007)
  78. Bob Casey (3 Januari 2007)
  79. Bob Corker (3 Januari 2007)
  80. Claire McCaskill (3 Januari 2007)
  81. Amy Klobuchar (3 Januari 2007)
  82. Sheldon Whitehouse (3 Januari 2007)
  83. Jon Tester (3 Januari 2007)
  84. John Barrasso (22 Juni 2007)
  85. Roger Wicker (31 Desember 2007)
  86. Mark Udall (6 Januari 2009)
  87. Tom Udall (6 Januari 2009)
  88. Mike Johanns (6 Januari 2009)
  89. Mark Warner (6 Januari 2009)
  90. Jim Risch (6 Januari 2009)
  91. Jeanne Shaheen (6 Januari 2009)
  92. Kay Hagan (6 Januari 2009)
  93. Jeff Merkley (6 Januari 2009)
  94. Mark Begich (6 Januari 2009)
  95. Roland Burris (15 Januari 2009)
  96. Ted Kaufman (16 Januari 2009)
  97. Michael Bennet (22 Januari 2009)
  98. Kirsten Gillibrand (27 Januari 2009)
  99. Kosong (sebelumnya diduduki oleh Norm Coleman)
  1. Para Gubernur negara bagian bila berada di luar negara bagiannya (menurut urutan diterimanya sebagai bagian dari Uni)
  1. Gubernur Delaware (Jack Markell)
  2. Gubernur Pennsylvania (Ed Rendell)
  3. Gubernur New Jersey (Jon Corzine)
  4. Gubernur Georgia (Sonny Perdue)
  5. Gubernur Connecticut (M. Jodi Rell)
  6. Gubernur Massachusetts (Deval Patrick)
  7. Gubernur Maryland (Martin O'Malley)
  8. Gubernur South Carolina (Mark Sanford)
  9. Gubernur New Hampshire (John Lynch)
  10. Gubernur Virginia (Tim Kaine)
  11. Gubernur New York (David Paterson)
  12. Gubernur North Carolina (Beverly Perdue)
  13. Gubernur Rhode Island (Donald Carcieri)
  14. Gubernur Vermont (Jim Douglas)
  15. Gubernur Kentucky (Steve Beshear)
  16. Gubernur Tennessee (Phil Bredesen)
  17. Gubernur Ohio (Ted Strickland)
  18. Gubernur Louisiana (Bobby Jindal)
  19. Gubernur Indiana (Mitch Daniels)
  20. Gubernur Mississippi (Haley Barbour)
  21. Gubernur Illinois (Pat Quinn)
  22. Gubernur Alabama (Bob Riley)
  23. Gubernur Maine (John Baldacci)
  24. Gubernur Missouri (Jay Nixon)
  25. Gubernur Arkansas (Mike Beebe)
  26. Gubernur Michigan (Jennifer Granholm)
  27. Gubernur Florida (Charlie Crist)
  28. Gubernur Texas (Rick Perry)
  29. Gubernur Iowa (Chet Culver)
  30. Gubernur Wisconsin (Jim Doyle)
  31. Gubernur California (Arnold Schwarzenegger)
  32. Gubernur Minnesota (Tim Pawlenty)
  33. Gubernur Oregon (Ted Kulongoski)
  34. Gubernur Kansas (Kathleen Sebelius)
  35. Gubernur West Virginia (Joe Manchin)
  36. Gubernur Nevada (Jim Gibbons)
  37. Gubernur Nebraska (Dave Heineman)
  38. Gubernur Colorado (Bill Ritter)
  39. Gubernur North Dakota (John Hoeven)
  40. Gubernur South Dakota (Mike Rounds)
  41. Gubernur Montana (Brian Schweitzer)
  42. Gubernur Washington (Christine Gregoire)
  43. Gubernur Idaho (Butch Otter)
  44. Gubernur Wyoming (Dave Freudenthal)
  45. Gubernur Utah (Jon Huntsman, Jr.)
  46. Gubernur Oklahoma (Brad Henry)
  47. Gubernur New Mexico (Bill Richardson)
  48. Gubernur Arizona (Jan Brewer)
  49. Gubernur Alaska (Sarah Palin)
  50. Gubernur Hawaii (Linda Lingle)
  1. Para penjabat kepala eksekutif departemen
  1. Pejabat sementara Menteri Perdagangan (Otto Wolff)
  2. Pejabat sementara Menteri Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan (Charles Johnson)
  3. Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (menurut urutan jabatannya):
  1. Walter Mondale (19771981)
  2. Dan Quayle (19891993)
  3. Al Gore (19932001)
  4. Dick Cheney (2001-2009)
  5. Para anggota lainnya dari Dewan Perwakilan Amerika Serikat (menurut lamanya dalam jabatan)
  1. John Dingell (1955)
  2. John Conyers (1965)
  3. Dave Obey (1969)
  4. Charles B. Rangel (1971)
  5. Bill Young (1971)
  6. Ralph Regula (1973)
  7. Pete Stark (1973)
  8. Don Young (1973)
  9. John Murtha (1974)
  10. George Miller (1975)
  11. Jim Oberstar (1975)
  12. Henry Waxman (1975)
  13. Ed Markey (1976)
  14. Norman D. Dicks (1977)
  15. Dale E. Kildee (1977)
  16. Nick Rahall (1977)
  17. Ike Skelton (1977)
  18. Jerry Lewis (1979)
  19. Jim Sensenbrenner (1979)
  20. Tom Petri (1979)
  21. David Dreier (1981)
  22. Barney Frank (1981)
  23. Ralph Hall (1981)
  24. Hal Rogers (1981)
  25. Chris Smith (1981)
  26. Frank Wolf (1981)
  27. Steny Hoyer (1981)
  28. Howard Berman (1983)
  29. Rick Boucher (1983)
  30. Dan Burton (1983)
  31. Marcy Kaptur (1983)
  32. Sander M. Levin (1983)
  33. Alan Mollohan (1983)
  34. Solomon P. Ortiz (1983)
  35. John M. Spratt, Jr. (1983)
  36. Ed Towns (1983)
  37. Gary Ackerman (1983)
  38. Joe Barton (1985)
  39. Howard Coble (1985)
  40. Bart Gordon (1985)
  41. Paul E. Kanjorski (1985)
  42. Pete Visclosky (1985)
  43. Peter DeFazio (1987)
  44. Elton Gallegly (1987)
  45. Wally Herger (1987)
  46. John Lewis (1987)
  47. Louise McIntosh Slaughter (1987)
  48. Lamar S. Smith (1987)
  49. Fred Upton (1988)
  50. Jerry Costello (1988)
  51. Jimmy Duncan (1988)
  52. Frank Pallone (1988)
  53. Eliot Engel (1989)
  54. Nita Lowey (1989)
  55. Jim McDermott (1989)
  56. Richard Neal (1989)
  57. Donald Payne (1989)
  58. Dana Rohrabacher (1989)
  59. Cliff Stearns (1989)
  60. John Tanner (1989)
  61. Ileana Ros-Lehtinen (1989)
  62. Gene Taylor (1989)
  63. JosĂ© Serrano (1990)
  64. Rob Andrews (1990)
  65. Neil Abercrombie (1991) (sebelumnya pernah terplih dari tahun 1986 sampai dengan tahun 1987)
  66. John Boehner (1991)
  67. David Camp (1991)
  68. Rosa DeLauro (1991)
  69. Chet Edwards (1991)
  70. Jim Moran (1991)
  71. Collin Peterson (1991)
  72. Maxine Waters (1991)
  73. Sam Johnson (1991)
  74. John Olver (1991)
  75. Ed Pastor (1991)
  76. Jerrold Nadler (1992)
  77. Spencer Bachus (1993)
  78. Roscoe Bartlett (1993)
  79. Xavier Becerra (1993)
  80. Sanford Bishop (1993)
  81. Corrine Brown (1993)
  82. Steve Buyer (1993)
  83. Ken Calvert (1993)
  84. Michael Castle (1993)
  85. Jim Clyburn (1993)
  86. Nathan Deal (1993)
  87. Lincoln Diaz-Balart (1993)
  88. Anna Eshoo (1993)
  89. Bob Filner (1993)
  90. Bob Goodlatte (1993)
  91. Gene Green (1993)
  92. Luis GutiĂ©rrez (1993)
  93. Alcee Hastings (1993)
  94. Maurice Hinchey (1993)
  95. Peter Hoekstra (1993)
  96. Tim Holden (1993)
  97. Eddie Bernice Johnson (1993)
  98. Peter King (1993)
  99. Jack Kingston (1993)
  100. John Linder (1993)
  101. Carolyn Maloney (1993)
  102. Donald Manzullo (1993)
  103. John McHugh (1993)
  104. Howard McKeon (1993)
  105. John Mica (1993)
  106. Earl Pomeroy (1993)
  107. Lucille Roybal-Allard (1993)
  108. Ed Royce (1993)
  109. Bobby Rush (1993)
  110. Bobby Scott (1993)
  111. Bart Stupak (1993)
  112. Nydia VelĂ¡zquez (1993)
  113. Mel Watt (1993)
  114. Lynn Woolsey (1993)
  115. Bennie Thompson (1993)
  116. Sam Farr (1993)
  117. Vern Ehlers (1993)
  118. Frank Lucas (1994)
  119. Lloyd Doggett (1995)
  120. Michael Doyle (1995)
  121. Chaka Fattah (1995)
  122. Rodney Frelinghuysen (1995)
  123. Doc Hastings (1995)
  124. Sheila Jackson-Lee (1995)
  125. Walter Jones (1995)
  126. Patrick Kennedy (1995)
  127. Tom Latham (995)
  128. Steve LaTourette (1995)
  129. Frank LoBiondo (1995)
  130. Zoe Lofgren (1995)
  131. Sue Myrick (1995)
  132. George Radanovich (1995)
  133. John Shadegg (1995)
  134. Mark Souder (1995)
  135. Mac Thornberry (1995)
  136. Todd Tiahrt (1995)
  137. Zach Wamp (1995)
  138. Ed Whitfield (1995)
  139. Jesse Jackson (1995)
  140. Elijah Cummings (1996)
  141. Earl Blumenauer (1996)
  142. Jo Ann Emerson (1996)
  143. David Price (1997) (sebelumnya terplih pada tahun 1987 sampai dengan tahun 1995)
  144. Ron Paul (January 3, 1997) (sebelumnya terplih pada tahun 1976 sampai dengan tahun 1977 pada tahun 1979 sampai dengan tahun 1985)
  145. Robert Aderholt (1997)
  146. Marion Berry (1997)
  147. Roy Blunt (1997)
  148. Leonard Boswell (1997)
  149. Allen Boyd (1997)
  150. Kevin Brady (1997)
  151. Danny Davis (1997)
  152. Diana DeGette (1997)
  153. Bill Delahunt (1997)
  154. Bob Etheridge (1997)
  155. Kay Granger (1997)
  156. RubĂ©n Hinojosa (1997)
  157. Carolyn Cheeks Kilpatrick (1997)
  158. Ron Kind (1997)
  159. Dennis Kucinich (1997)
  160. Carolyn McCarthy (1997)
  161. Jim McGovern (1997)
  162. Mike McIntyre (1997)
  163. Jerry Moran (1997)
  164. Bill Pascrell (1997)
  165. Joseph Pitts (1997)
  166. Silvestre Reyes (1997)
  167. Steve Rothman (1997)
  168. Loretta SĂ¡nchez (1997)
  169. Pete Sessions (1997)
  170. Brad Sherman (1997)
  171. John Shimkus (1997)
  172. Adam Smith (1997)
  173. Vic Snyder (1997)
  174. Ellen Tauscher (1997)
  175. John Tierney (1997)
  176. Robert Wexler (1997)
  177. Gregory Meeks (1998)
  178. Lois Capps (1998)
  179. Mary Bono Mack (1998)
  180. Barbara Lee (1998)
  181. Bob Brady (1998)
  182. Jay Inslee (1999) (sebelumnya terpilih pada tahun 1993 sampai dengan tahun1995)
  183. Brian Baird (1999)
  184. Tammy Baldwin (1999)
  185. Shelley Berkley (1999)
  186. Judy Biggert (1999)
  187. Mike Capuano (1999)
  188. Joseph Crowley (1999)
  189. Charlie Gonzalez (1999)
  190. Rush Holt (1999)
  191. John Larson (1999)
  192. Gary Miller (1999)
  193. Dennis Moore (1999)
  194. Grace Napolitano (1999)
  195. Paul Ryan (1999)
  196. Jan Schakowsky (1999)
  197. Mike Simpson (1999)
  198. Lee Terry (1999)
  199. Mike Thompson (1999)
  200. Greg Walden (1999)
  201. Anthony Weiner (1999)
  202. David Wu (1999)
  203. Joe Baca (1999)
  204. Jane Harman (2001) (sebelumnya terpilih pada tahun 1993 sampai dengan tahun 1999)
  205. Todd Akin (2001)
  206. Henry Brown (2001)
  207. Eric Cantor (2001)
  208. Shelley Moore Capito (2001)
  209. Lacy Clay (2001)
  210. Ander Crenshaw (2001)
  211. John Culberson (2001)
  212. Susan Davis (2001)
  213. Jeff Flake (2001)
  214. Sam Graves (2001)
  215. Mike Honda (2001)
  216. Steve Israel (2001)
  217. Darrell Issa (2001)
  218. Tim Johnson (2001)
  219. Mark Kirk (2001)
  220. James Langevin (2001)
  221. Rick Larsen (2001)
  222. Jim Matheson (2001)
  223. Betty McCollum (2001)
  224. Mike Pence (2001)
  225. Todd Platts (2001)
  226. Adam Putnam (2001)
  227. Denny Rehberg (2001)
  228. Mike Rogers (2001)
  229. Mike Ross (2001)
  230. Adam Schiff (2001)
  231. Pat Tiberi (2001)
  232. Bill Shuster (2001)
  233. Diane Watson (2001)
  234. Randy Forbes (2001)
  235. Stephen Lynch (2001)
  236. Jeff Miller (2001)
  237. John Boozman (2001)
  238. Joe Wilson (2001)
  239. John Sullivan (2002)
  240. Jim Cooper (2003) (sebelumnya terpilih pada tahun 1983 sampai dengan tahun 1995)
  241. Rodney Alexander (2003)
  242. Gresham Barrett (2003)
  243. Rob Bishop (2003)
  244. Tim Bishop (2003)
  245. Marsha Blackburn (2003)
  246. Jo Bonner (2003)
  247. Ginny Brown-Waite (2003)
  248. Michael Burgess (2003)
  249. Dennis Cardoza (2003)
  250. John Carter (2003)
  251. Tom Cole (2003)
  252. Artur Davis (2003)
  253. Lincoln Davis (2003)
  254. Mario Diaz-Balart (2003)
  255. Trent Franks (2003)
  256. Scott Garrett (2003)
  257. Jim Gerlach (2003)
  258. Phil Gingrey (2003)
  259. RaĂºl Grijalva (2003)
  260. Jeb Hensarling (2003)
  261. Steve King (2003)
  262. John Kline (2003)
  263. Jim Marshall (2003)
  264. Thaddeus McCotter (2003)
  265. Kendrick Meek (2003)
  266. Mike Michaud (2003)
  267. Brad Miller (2003)
  268. Candice Miller (2003)
  269. Tim Murphy (2003)
  270. Devin Nunes (2003)
  271. Mike Rogers (2003)
  272. Dutch Ruppersberger (2003)
  273. Tim Ryan (2003)
  274. Linda SĂ¡nchez (2003)
  275. David Scott (2003)
  276. Michael Turner (2003)
  277. Chris Van Hollen (2003)
  278. Randy Neugebauer (2003)
  279. Ben Chandler (2004)
  280. Stephanie Herseth Sandlin (2004)
  281. George Butterfield (2004)
  282. Dan Lungren (2005) (sebelumnya terpilih pada tahun 1979 sampai dengan tahun 1989)
  283. Bob Inglis (January 3, 2005) (sebelumnya terpilih pada tahun 1993 sampai dengan tahun 1999)
  284. John Barrow (2005)
  285. Melissa Bean (2005)
  286. Dan Boren (2005)
  287. Charles Boustany (2005)
  288. Russ Carnahan (2005)
  289. Emanuel Cleaver (2005)
  290. Mike Conaway (2005)
  291. Jim Costa (2005)
  292. Henry Cuellar (2005)
  293. Geoff Davis (2005)
  294. Charlie Dent (2005)
  295. Jeff Fortenberry (2005)
  296. Virginia Foxx (2005)
  297. Louie Gohmert (2005)
  298. Al Green (2005)
  299. Brian Higgins (2005)
  300. Dan Lipinski (2005)
  301. Connie Mack (2005)
  302. Kenny Marchant (2005)
  303. Michael McCaul (2005)
  304. Patrick McHenry (2005)
  305. Cathy McMorris Rodgers (2005)
  306. Charlie Melancon (2005)
  307. Gwen Moore (2005)
  308. Ted Poe (2005)
  309. Tom Price (2005)
  310. Dave Reichert (2005)
  311. John Salazar (2005)
  312. Allyson Schwartz (2005)
  313. Debbie Wasserman Schultz (2005)
  314. Lynn Westmoreland (2005)
  315. Doris Matsui (2005)
  316. Jean Schmidt (2005)
  317. John Campbell (2005)
  318. Brian Bilbray (2006) (sebelumnya terpilih pada tahun 1995 sampai dengan tahun 2001)
  319. Albio Sires (2006)
  320. Ciro Rodriguez (2007) (sebelumnya terpilih pada tahun 1997 sampai dengan tahun 2005)
  321. Baron Hill (2007) (sebelumnya terpilih pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2005)
  322. Jason Altmire (2007)
  323. Mike Arcuri (2007)
  324. Michele Bachmann (2007)
  325. Gus Bilirakis (2007)
  326. Bruce Braley (2007)
  327. Vern Buchanan (2007)
  328. Chris Carney (2007)
  329. Kathy Castor (2007)
  330. Yvette Clarke (2007)
  331. Steve Cohen (2007)
  332. Joe Courtney (2007)
  333. Joe Donnelly (2007)
  334. Keith Ellison (2007)
  335. Brad Ellsworth (2007)
  336. Mary Fallin (2007)
  337. Gabrielle Giffords (2007)
  338. John Hall (2007)
  339. Phil Hare (2007)
  340. Dean Heller (2007)
  341. Mazie Hirono (2007)
  342. Paul Hodes (2007)
  343. Hank Johnson (2007)
  344. Jim Jordan (2007)
  345. Steve Kagen (2007)
  346. Ron Klein (2007)
  347. Doug Lamborn (2007)
  348. David Loebsack (2007)
  349. Kevin McCarthy (2007)
  350. Jerry McNerney (2007)
  351. Harry Mitchell ( 2007)
  352. Chris Murphy (2007)
  353. Patrick Murphy (2007)
  354. Ed Perlmutter (2007)
  355. Peter Roskam (2007)
  356. John Sarbanes (2007)
  357. Joe Sestak (2007)
  358. Heath Shuler (2007)
  359. Carol Shea-Porter (2007)
  360. Adrian Smith (2007)
  361. Zack Space (2007)
  362. Betty Sutton (2007)
  363. Tim Walz (2007)
  364. Peter Welch (2007)
  365. Charlie Wilson (2007)
  366. John Yarmuth (2007)
  367. Paul Broun (2007)
  368. Laura Richardson (2007)
  369. Niki Tsongas (2007)
  370. Bob Latta (2007)
  371. Rob Wittman (2007)
  372. Bill Foster (2008)
  373. AndrĂ© Carson (2008)
  374. Jackie Speier (2008)
  375. Steve Scalise (2008)
  376. Travis Childers (2008)
  377. Donna Edwards (2008)
  378. Marcia Fudge (2008)
  379. John Adler (2009)
  380. Steve Austria (2009)
  381. John Boccieri (2009)
  382. Bobby Bright (2009)
  383. Joseph Cao (2009)
  384. Bill Cassidy (2009)
  385. Jason Chaffetz (2009)
  386. Mike Coffman (2009)
  387. Gerry Connolly (2009)
  388. Kathy Dahlkemper (2009)
  389. Steve Driehaus (J2009)
  390. John Fleming (2009)
  391. Alan Grayson (2009)
  392. Parker Griffith (2009)
  393. Brett Guthrie (2009)
  394. Debbie Halvorson (2009)
  395. Gregg Harper (2009)
  396. Martin Heinrich (2009)
  397. Jim Himes (2009)
  398. Duncan Hunter (2009)
  399. Lynn Jenkins (2009)
  400. Mary Jo Kilroy (2009)
  401. Ann Kirkpatrick (2009)
  402. Larry Kissell (2009)
  403. Suzanne Kosmas (2009)
  404. Frank Kratovil (2009)
  405. Leonard Lance (2009)
  406. Chris Lee (2009)
  407. Blaine Luetkemeyer (2009)
  408. Ben LujĂ¡n (2009)
  409. Cynthia Lummis (2009)
  410. Dan Maffei (2009)
  411. Betsy Markey (2009)
  412. Eric Massa (2009)
  413. Tom McClintock (2009)
  414. Michael McMahon (2009)
  415. Walt Minnick (2009)
  416. Glenn Nye (2009)
  417. Pete Olson (2009)
  418. Erik Paulsen (2009)
  419. Tom Perriello (2009)
  420. Gary Peters (2009)
  421. Chellie Pingree (2009)
  422. Jared Polis (2009)
  423. Bill Posey (2009)
  424. Phil Roe (2009)
  425. Tom Rooney (2009)
  426. Mark Schauer (2009)
  427. Aaron Schock (2009)
  428. Kurt Schrader (2009)
  429. Harry Teague (2009)
  430. Glenn Thompson (2009)
  431. Dina Titus (2009)
  432. Paul Tonko (2009)
  433. Kosong (sebelumnya diduduki oleh Kirsten Gillibrand)
  434. Kosong (sebelumnya diduduki oleh Rahm Emanuel)
  435. Kosong (sebelumnya diduduki oleh Hilda Solis)
  1. Anggota delegasi Dewan Perwakilan tanpa hak suara
  1. Eni Faleomavaega (3 Januari 1989)
  2. Eleanor Holmes Norton (3 Januari 1991)
  3. Donna Christian-Christensen (3 Januari 1997)
  4. Madeleine Bordallo (3 Januari, 2003)
  5. Pedro Pierluisi (3 Januari 2009)
  6. Gregorio Sablan (3 Januari 2009)
  7. Gubernur Puerto Rico (Luis Fortuño)
  8. Penasihat Keamanan Nasional untuk Presiden (James Jones)
  9. Penasihat dan Pembantu Presiden
  10. ChargĂ©s d'affaires Negara-negara asing
  11. Mantan Menteri Luar Negeri (berdasarkan urutan masa jabatan)
  1. Henry Kissinger (22 September 1973 – 20 Januari 1977)
  2. Alexander Haig (22 Januari 1981 – 5 Juli 1982)
  3. George Shultz (16 Juli 1982 – 20 Januari 1989)
  4. James Baker (20 Januari 1989 – 23 Agustus 1992)
  5. Lawrence Eagleburger (8 Desember 1992 – 20 Januari 1993)
  6. Warren Christopher (20 Januari 1993 – 17 Januari 1997)
  7. Madeleine Albright (23 Januari 1997 – 20 Januari 2001)
  8. Colin Powell (20 Januari 2001 – 26 Januari 2005)
  9. Condoleezza Rice (26 Januari 2005 – 20 Januari 2009)
  10. Para Wakil Sekretaris Departemen Eksekutif
  1. Wakil Menteri Luar Negeri (Jacob LewJames Steinberg)
  2. Wakil Menteri Keuangan
  3. Wakil Menteri Pertahanan (William Lynn)
  4. Wakil Jaksa Agung David Ogden)
  5. Wakil Menteri Dalam Negeri (Lynn Scarlett)
  6. Wakil Menteri Pertanian (Charles Conner)
  7. Wakil Menteri Perdagangan
  8. Wakil Menteri Tenaga Kerja
  9. Wakil Menteri Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan (kosong)
  10. Wakil Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan (Roy Bernardi)
  11. Wakil Menteri Transportasi (Thomas Barrett)
  12. Wakil Menteri Energi
  13. Wakil Menteri Pendidikan
  14. Wakil Menteri Urusan Veteran
  15. Wakil Menteri Keamanan Dalam Negeri
  16. Pengacara Agung (kosong)
  17. Administratur Badan Pembangunan Internasional
  18. Direktur Badan Pengendalian dan Perlucutan Senjata Amerika Serikat
  19. Para Wakil Menteri Luar Negeri dan Penasihatnya
  20. Para Wakil Sekretaris Departemen Eksekutif
  21. Para Duta besar AS pada umumnya
  22. Sekretaris Angkatan Bersenjata Amerika Serikat:
  1. Sekretaris Angkatan Darat (Pete Geren)
  2. Sekretaris Angkatan Laut (Donald C. Winter)
  3. Sekretaris Angkatan Udara (Michael Donley)
  4. Ketua Umum Kantor Pos (John E. Potter)
  5. Ketua Federal Reserve (Ben Bernanke)
  6. Ketua Dewan Kualitas Lingkungan (Nancy Sutley)
  7. Ketua Bank Export-Import Amerika Serikat (James H. Lambright)
  8. Ketua Dewan Investasi Pensiunan Federal (Andrew Saul)
  9. Kepala Staff Umum (Michael Mullen)
  10. Para Wakil Sekretaris Pertahanan
  11. Wakil Ketua, Kepala Staf Umum (James Cartwright)
  12. Para Kepala Staf dari Keempat Angkatan (imengikuti urutan pengangkatan):
  1. Panglima Korps Marinir (James T. Conway)
  2. Kepala Staf Angkatan Darat (George Casey)
  3. Kepala Operasi Angkatan Laut (Gary Roughead)
  4. Kepala Staf Angkatan Udara (Norton Schwartz)
  5. Panglima Pengawal Pantai (Thad W. Allen)
  6. Para Komandan Komando Bersatu dan Spesifik Berbintang Empat
  7. Para jenderal Angkatan DaratPara Jenderal Angkatan Udara, dan Admiral Angkatan Laut
  8. Wakil Gubernur Negara Bagian Amerika Serikat (atau yang setara) berdasarakan masuknya Negara Bagian ke Perserikatan
  1. Wakil Gubernur Delaware (Matthew Denn)
  2. Wakil Gubernur Pennsylvania (Joseph Scarnati)
  3. Presiden Senat New Jersey (Richard Codey)
  4. Wakil Gubernur Georgia (Casey Cagle)
  5. Wakil Gubernur Connecticut (Michael Fedele)
  6. Wakil Gubernur Massachusetts (Tim Murray)
  7. Wakil Gubernur Maryland (Anthony Brown)
  8. Wakil Gubernur South Carolina (AndrĂ© Bauer)
  9. Presiden Senat New Hampshire (Sylvia Larsen)
  10. Wakil Gubernur Virginia (Bill Bolling)
  11. Wakil Gubernur New York (Malcolm Smith)
  12. Wakil Gubernur North Carolina (Walter Dalton)
  13. Wakil Gubernur Rhode Island (Elizabeth Roberts)
  14. Wakil Gubernur Vermont (Brian Dubie)
  15. Wakil Gubernur Kentucky (Daniel Mongiardo)
  16. Wakil Gubernur Tennessee (Ron Ramsey)
  17. Wakil Gubernur Ohio (Lee Fisher)
  18. Wakil Gubernur Louisiana (Mitch Landrieu)
  19. Wakil Gubernur Indiana (Becky Skillman)
  20. Wakil Gubernur Mississippi (Phil Bryant)
  21. Jaksa Agung Illinois (Lisa Madigan)
  22. Wakil Gubernur Alabama (Jim Folsom)
  23. Presiden Senat Maine (Beth Edmonds)
  24. Wakil Gubernur Missouri (Peter Kinder)
  25. Wakil Gubernur Arkansas (Bill Halter)
  26. Wakil Gubernur Michigan (John Cherry)
  27. Wakil Gubernur Florida (Jeff Kottkamp)
  28. Wakil Gubernur Texas (David Dewhurst)
  29. Wakil Gubernur Iowa (Patty Judge)
  30. Wakil Gubernur Wisconsin (Barbara Lawton)
  31. Wakil Gubernur California (John Garamendi)
  32. Wakil Gubernur Minnesota (Carol Molnau)
  33. Menteri Luar Negeri Oregon (Kate Brown)
  34. Wakil Gubernur Kansas (Mark Parkinson)
  35. Presiden Senat West Virginia (Earl Tomblin)
  36. Wakil Gubernur Nevada (Brian Krolicki)
  37. Wakil Gubernur Nebraska (Rick Sheehy)
  38. Wakil Gubernur Colorado (Barbara O'Brien)
  39. Wakil Gubernur North Dakota (Jack Dalrymple)
  40. Wakil Gubernur South Dakota (Dennis Daugaard)
  41. Wakil Gubernur Montana (John Bohlinger)
  42. Wakil Gubernur Washington (Brad Owen)
  43. Wakil Gubernur Idaho (Brad Little)
  44. Menteri Luar Negeri Wyoming (Max Maxfield)
  45. Wakil Gubernur Utah (Gary Herbert)
  46. Wakil Gubernur Oklahoma (Jari Askins)
  47. Wakil Gubernur New Mexico (Diane Denish)
  48. Jaksa Agung Arizona (Terry Goddard)
  49. Wakil Gubernur Alaska (Sean Parnell)
  50. Wakil Gubernur Hawaii (James Aiona)
  51. Wakil Gubernur Teritori Amerika (atau yang setara)
  1. Menteri Luar Negeri Puerto Rico (Kenneth McClintock)