Ajudan dikatakan suatu seni "melayani" karena tidak ada penggambaran yang pas untuk memetakan ruang lingkup dan pekerjaan seorang ajudan.
Seorang ajudan dituntut untuk menguasai beragam ketrampilan dasar seperti : Protokoler, Personal Grooming, Psikologi, Communication, Intelejen, Politik, Sosial, Ekonomi, Bisnis, Risk Management dan banyak lagi. Ketrampilan dasar ini harus dapat di tampilkan tepat cara dan tepat waktu pada pimpinan sehingga tercapai kepuasan/ "satisfaction". Cara rumit meramu ketrampilan dasar inilah yang membuat ajudan benar-benar suatu SENI bercitarasa tinggi.
Ajudan harus dapat menjadi "tangan kanan", " mata kanan", "otak kanan" dan "kaki kanan" seorang pimpinan, secara tidak langsung peran seorang ajudan "bisa" ikut menentukan keputusan seorang pimpinan. Jika pimpinan kita sodori fakta dan data yang salah, tentunya keputusan yang diambilpun akan terpengaruh. Untuk itulah syarat utama seorang ajudan adalah "SMART", mampu untuk memberikan gambaran akan suatu permasalahan dari segi insight maupun sebagai outsider, mampu melihat akibat dari suatu keputusan di masa depan, mampu menentukan tamu mana yang "bisa" bertemu langsung maupun yang "dipersilahkan mengajukan" surat permohonan dahulu", mampu membaca situasi keamanan tempat yang akan di tuju, mampu untuk menghindari situasi tidak menyenangkan bagi pimpinan, mampu mengetahui "kawan", lawan" maupun "sekutu" pimpinan kita. Harus tahu bagaimana protokoler bekerja, menghindari kejadian "memalukan", tepati jadwal, cek attire acara, membawa administrasi dan dokumen yang diperlukan serta beragam kemampuan khusus lainnya yang tidak ada ilmunya "di sekolah" manapun juga.
Banyak pimpinan yang mempunyai staf atau bawahan maupun tim tugas khusus yang mumpuni untuk membantunya menentukan arah keputusan, namun person yang terdekat dan selalu ada disampingnya adalah seorang ajudan, jadi akan sangat manusiawi seorang pimpinan untuk bertanya/ meminta saran pada seorang ajudan untuk suatu permasalahan dibandingkan harus mengontak atau mengumpulkan para pembantunya yang lain.
Kemampuan untuk menyajikan yang terbaik dari seorang ajudan sekaligus "membunuh" kesempatan untuk mengerjakan pekerjaan lainnya bahkan waktu yang berharga bagi keluarga. Jangan harap seorang ajudan bisa mengambil waktu untuk bisnis sampingan, silaturahmi keluarga pun merupakan barang langka. pengabdian seorang ajudan sepenuh waktunya bagi pimpinan, hal ini hanya bisa di tandingi oleh Mc Donald dengan layanan 14045 nya. Luar Biasa!
Seorang Ajudan itu, jangan semena-mena mengambil kesempatan dalam kesempitan, seolah-olah dialah yg menentukan semuanya.
ReplyDeletetambahan tips yang menarik...ajudan yang berkarakter merupakan poin penting dalam hal ini. seyogyanya disadari oleh teman-teman kita di lapangan
ReplyDeleteSeorang ajudan . itu gak sembarangan butuh punya ke trampilan .sebagai contoh Bela diri
ReplyDeleteSeorang ajudan . itu gak sembarangan butuh punya ke trampilan .sebagai contoh Bela diri
ReplyDeletebisa aj ni Pak Irwan kalimat terakhirnya..harusnya dpt endorse ni pak..xixixi
ReplyDeleteinspirasi yg luar biasa ini Pak Irwan..kereen..hehehe
tks
ReplyDeleteSeorang ajudan perlu mental yg baik.
ReplyDelete