presiden dan para ajudan

presiden dan para ajudan
presiden dan ajudan (koleksi setpres-dedi anung)

Asal muasal kata E T I K E T

konon di masa lalu sebelum revolusi perancis, masyarakat masih terbagi atas golongan  borjuis dan proletar, kaum borjuis hobinya pesta, apa saja yang terjadi dirayakan dengan pesta, kebanyakan pesta tersebut adalah "Garden Party" alias pesta di halaman terbuka.

Nah tentu saja yang bingung adalah  tukang urus taman, baru diberesin paginya, malam sudah pesta lagi dan keinjak-injak lagi.

Untung akhirnya ada yang kreatif membuat tulisan/etiket yang memberi petunjuk bagian taman mana yang boleh dilewati mana dan  yang dilarang diinjak.

Etiket ini jadi simbol bagi orang yang tahu etiket artinya hadir di pesta itu, artinya dia masuk dalam kaum terhormat dan mengerti aturan yang berlaku dilingkungan tersebut.

Dalam perkembangannya etiket berubah arti menjadi suatu aturan bagi kalangan terhormat, kaya, terpelajar-sebagai ciri masyarakat borjuis - dan sekarang dikenal dengan nama etika.

Jadi pantas banyak orang yang tidak kenal etika, mungkin karena merasa dirinya bukan orang terhormat dan terpelajar.


(saduran dari : nandang sadeli ar.)

WORKSHOP Nasional " Menuju Ajudan dan Protokoler Profesional ”


Apakah anda seorang ajudan atau divisi protokoler di tempat anda bekerja ? Apakah anda berminat tinggi untuk berkarir sebagai ajudan atau protokoler yang profesional ? Apakah anda merasa kemampuan anda masih kurang dikedua profesi unik tersebut ? Anda merasa mempunyai potensi hebat namun belum menemukan jalan keluar dari “rutinitas pekerjaaan” sebagai ajudan ?

Temukan solusinya dengan mengikuti Workshop terbatas “ Menuju Ajudan dan Protokoler Profesional”
Anda akan dibimbing untuk menguasai basic skill seorang ajudan dan protokoler yang benar. Wawasan anda akan bertambah luas dan mampu menjadi ajudan dan protokoler yang handal, temukan juga jaringan /networking ajudan dan protokoler se Indonesia yang bagaikan harta berharga yang dapat anda temukan di workshop 3 hari ini.

Temukan semuanya dalam workshop: “ Menuju Ajudan dan Protokoler Profesional”

Lokasi             : Lembang, Bandung
Waktu             : 25 – 27 Maret 2011
jumlah peserta : minimal 10 orang,  maksimal 25 orang

Pembicara :
- Departemen Luar Negeri RI*
- Sekretariat Negara *
- konsultan Public Relation
- mantan Ajudan Presiden RI *
- Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (NHI)


Materi yang diberikan *
1. etika umum
2. etika berbicara
3. personal grooming/service excelence
4. manajemen keprotokoleran dalam penerimaan tamu dinas dan kehormatan
5. peraturan pemerintah
 tentang Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan
6. penyelenggaraan protokol berskala internasional
7. table manner
8. Net Working / Pembentukan jejaring ajudan dan protokoler Nasional
9. Sharing with the expert
10. Wisata




Workshop pertama yang mengupas tuntas mengenai profesi ajudan dan divisi protokoler ini akan diarahkan untuk standarisasi dari profesi mulia ini.

Segera daftarkan diri anda, tempat sangat terbatas.

Untuk pengiriman softcopy proposal / surat undangan tercetak bagi dinas/ instansi, silahkan isi formulir di link ini


Untuk peserta luar kota akan dibantu kedatangannya dan kepulangannya dengan menggunakan biro travel resmi.

(* dalam konfirmasi)
Untuk Detil program silahkan hubungi : 


The Chapter
The Chapter Learning Center, lt 2
Jl. Pasar Minggu Raya no. 11D
Jakarta




CP. :  Irwan    Phone : 021 982 93956  | email :  irwan.com@gmail.com

ETIKA MAKAN





Etika makan atau Table Manners adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap bersama di meja makan.

Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa yang merupakan aturan standar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi atau acara makan bersama di keluarga besar.

Setiap negara memiliki aturan meja makan yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa aturan dasar yang terdapat di setiap etika makan, yaitu :

  • Makan dengan mulut yang tertutup saat mengunyah makanan
  • Berbicara dengan volume suara yang rendah
  • Tutupi mulut saat batuk atau bersin
  • Jangan menyandarkan punggung di sandaran kursi
  • Jangan menimbulkan suara saat mengunyah makanan
  • Jangan memainkan makanan dengan peralatan makan
  • Jangan mengejek atau memberitahu seseorang bahwa dia memiliki etika makan yang buruk
  • Jangan bersendekap di meja makan
  • Selalu meminta ijin ke empunya acara saat akan meninggalkan meja makan
  • Jangan menatap mata orang lain saat dia sedang makan
  • Jangan berbicara di telepon di meja makan. Meminta ijinlah saat anda benar benar harus menjawab telepon, dan meminta maaflah saat kembali.
  • Jangan menimbulkan suara saat memakan sup
  • Letakkan garpu di sebelah kiri dan garpu disebelah kanan bersama-sama di arah jam 5 di atas piring dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke dalam. Ini menandakan bahwa anda telah selesai makan.
  • Lap yang disediakan di atas meja tidak boleh digunakan
  • Jangan menghilangkan ingus dengan lap tangan. Lap yang disiapkan untuk anda hanya untuk membersihkan mulut bila kotor
  • Jangan mengambil makanan dari piring orang lain dan jangan memintanya juga
  • Telan semua makanan yang ada di mulut sebelum minum
  • Jangan menggunakan tangan saat mengambil makanan yang tersisa di dalam mulut, gunakan tusuk gigi
  • Usahakan untuk mencicipi semua makanan yang disediakan
  • Tawarkan ke orang di sebelah anda saat anda akan menuangkan minuman ke gelas anda
  • Sisakan makanan sedikit bila anda tidak ingin atau tidak sanggup menghabiskan makanan
  • Tunggu ada aba-aba untuk mulai memakan makanan yang dihidangkan
  • Menambahkan bumbu setelah mencicipi makanan dianggap kasar dan menghina koki
  • Kecuali di restoran, jangan minta untuk menyingkirkan sisa makanan anda kecuali acara makan sudah selesai dan jangan pernah melakukan bila diundang ke acara formal.
  • Jangan lupakan satu hal yang umum, jangan lupa untuk selalu mengatakan ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ setiap kali anda meminta bantuan

Pasted from <http://duniamakanan.com/etika-makan-table-manners.html/comment-page-1#comment-405

Presiden Yudhoyono: Tata Cara Protokoler Perlu Dibenahi



PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan pentingnya melakukan penyesuaian tata cara protokoler melalui pembuatan Rancangan Undang-Undang Protokoler sehingga mampu beradaptasi terhadap perkembangan saat ini.

Hal tersebut disampaikan Presiden dalam pengantar rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (6/5) yang membahas materi-materi RUU Protokoler yang akan diajukan pemerintah.

"Pengaturan-pengaturan yang bersifat protokoler itu bisa menunjukan kepada siapapun bahwa tata cara di dalam kita melakukan berbagai kegiatan itu baik. Oleh karena itu kita tidak boleh meremehkan tentang aturan keprotokolan ini," kata Kepala Negara.

Presiden menambahkan manakala harus ada perubahan dan penyesuaian maka perubahan yang dilakukan itu harus dilakukan dengan seksama.

"Karena memang kehidupan itu dinamis, perubahan itu diniscayakan, maka marilah kita pastikan perubahan itu harus punya alasan, bukan sekedar mengubah-ubah, setelah itu harus punya konsep perubahan seperti apa dan kemudian ditata dengan baik sehingga outputnya lebih baik dibandingkan sebelum dilakukan perubahan," katanya.

Ada tiga hal yang diingatkan presiden agar diperhatikan dalam penyusunan RUU Protokoler yaitu
tetap mempertahnkan jati diri bangsa,
yang kedua tetap memperhatikan kelaziman protokoler internasional dan
tetap memperhatikan kelaziman yang berlaku sejak awal kemerdekaan Indonesia.

"Mestilah kita menjaga apa yang telah berlaku di negeri kita ini sejak presiden Soekarno sampai sekarang. Karena itu nyaris menjadi tradisi yang berlaku di negeri kita ini," kata presiden.

Presiden mengingatkan bahwa aturan yang jelas mengenai protokoler dapat menghindarkan kesimpangsiuran pengaturan berbagai acara hal hanya karena pendapat satu atau dua orang semata-mata.
(jurnalnasional.com)

pasted from: http://www.setkab.go.id/index.php/berita/2010/05/06/presiden-yudhoyono-tata-cara-protokoler-perlu-dibenahi

posted  6 MEI  2010